Rabu, 26 Oktober 2016

PENDAMPINGAN AKREDITASI PUSKESMAS .... ENERGI TERKURAS, PENUH WASWAS...INSYA ALLAH KITA SEMUA PUAS

Proses akreditasi puskesmas di Kab. Lampung Barat baru dilakukan pada tahun 2016 ini, tepatnya sejak bulan april yang lalu. Dua dari lima belas  Puskesmas menjadi target akreditasi yaitu Puskesmas Batu Brak dan Fajar Bulan.

Banyak hambatan dan permasalahan  yang dihadapi karena untuk menuju akreditasi, tim pendamping harus mulai dari titik nol (zero point) karena berbagai hal mulai dari puskesmas yang baru mengenal dan terpapar dengan akreditasi, motivasi dan komitmen yang masih rendah sampai dengan fasilitator yang tidak semuanya full focus menghibahkan waktunya untuk pendampingan.

Namun seiring dengan bergulirnya waktu.... kita mencoba menggelorakan semangat dan mencurahkan energi serta pemikiran untuk memberikan bimbingan kepada kedua Puskesmas tersebut.

Alhamdulillah ... dari proses yang cukup panjang dari april sampai dengan saat ini... ada sebuah optimisme untuk meraih keberhasilan... yaitu dengan tercapainya akreditasi kedua Puskesmas.

Hal ini terlihat dari hasil pendampingan, perubahan fisik puskesmas yang semakin dikemas dan dipoles untuk menimbulkan kesan pertama yang positif  dalam persiapan  akreditasi itu.
Selanjutnya dapat terlihat dari hasil self assesment Puskesmas Fajar dan batu Brak.
 Bab I,II sudah di atas 75 % , Bab III, IV dan IX rata-rata sudah di atas  : 20 %, dan Bab IV, V, VII dan VIII sudah di atas 60 %. artinya AKREDITASI DASAR Insya Allah dapat diraih.

Bersama  tulisan ini,,,, kami tim pendamping mengharapkan bantuan dan do'a nya dari kita semua khususnya jajaran kesehatan Lampung Barat agar kedua Puskesmas tsb sukses menjalaninya.

Adapun Survey dari Komisi Akreditasi FKTP Kementerian Kesehatan RI, kita masuk ke jadwal minggu ke 3 Bulan November 2016 yang akan dilaksanakan selama 5 (lima ) hari.

Meskipun energi terkuras dan hati rasanya waswas dari kita khususnya tim akreditasi ... karena ini pengalaman yang pertama dan menjadi tolok ukur puskesmas yang lain dalam melaksanakan akreditasi, namun mudah-mudahan ini menjadi kado Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam rangka perayaan  Hari Kesehatan Nasional yang tidak lama lagi akan diperingati (12 November, red).


Salam Akreditasi....
 Liwa,         penghujung oktober 2016 

by wawan

Kamis, 18 Juni 2015

SEKILAS KUNJUNGAN KERJA MENKES Prof NILA F MOELOEK KE LAMPUNG

Bandar Lampung, 15 Juni 2015

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Saat ini Indonesia berada pada peringkat 108 dari 187 negara di dunia dan peringkat 5 di negara  Asean. Pada tahun 2020-2035, Indonesia akan memiliki puncak jumlah penduduk dengan usia produktif atau yang disebut bonus demografi. Untuk itu kualitas generasi di masa tersebut akan menentukan peluang Indonesia menjadi negara maju. Dengan demikian perbaikan gizi pada anak usia dini menjadi penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal.

Demikian paparan Menkes Prof. Nila F. Moeloek pada acara rapat kerja kesehatan daerah (Rakerkesda) di Balai Pelatihan Kesehatan, Lampung (15./6). Acara dihadiri kepala Dinas Kesehatan,Direktur Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/ Kota, dan Kepala SKPD Provinsi Lampung, serta Organisasi Profesi Kesehatan dan Organisasi Masyarakat.
Menkes menegaskan, secara nasional beban penyakit telah berubah selama dua dasawarsa terakhir, dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM telah menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, diestimasikan sekitar 60% penyebab kematian tersebut. Peningkatan prevalansi PTM berhubungan erat dengan peningkatan perilaku tidak sehat masyarakat seperti asupan makan yang tidak berimbang, jarang berolahraga, merokok dan konsumsi minuman berakohol.

Menkes juga mencermati belum berhasilnya penyediaan nutrisi yang berimbang pada bayi usia dini. Hal ini dapat mengubah sel DNA yang mengakibatkan anak-anak lebih berisiko tinggi badan dibawah rata-rata dan memiliki bobot badan yang berlebihan. Anak-anak yang seperti ini lebih berisiko terhadap PTM seperti penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis dan penyakit kardiovaskular.

Pembangunan Kesehatan di Provinsi Lampung

Indeks Pembanguan Kesehatan Manusia (IPKM) Provinsi Lampung menduduki peringkat ke-11 secara nasional. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, Angka Kematian Ibu (AKI) tergolong rendah dibandingkan dengan provinsi lain wilayah Sumatera, juga di bawah angka rata-rata nasional, namun masih jauh dibandingkan dengan target MDG yang telah ditetapkan secara nasional. Dengan demikian AKI merupakan salah satu tantangan besar bagi pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung.

Berdasarkan hasil SDKI 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Neonatus di Provinsi Lampung tergolong tinggi diantara provinsi-provinsi di wilayah Sumatera. Dengan demikian AKB dan AKN merupakan tantangan lain dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung.

Riskesdas 2013, menunjukkan adanya disparitas status gizi pada Balita. Angka gizi kurang pada Balita berkisar 9,3% di Kab Tulang Bawang hingga 29,1 % di Lampung Tengah. Namun demikian angka rata-rata Provinsi masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Masalah gizi kurang pada Balita juga merupakan tantangan pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung.

Tingginya AKI, AKB serta status gizi balita, terkait dengan masalah-masalah sosial, ekonomi dan budaya. Oleh karena itu, upaya-upaya peningkatan kesehatan Ibu dan Anak memerlukan perhatian serius dari seluruh sektor.

Pada kesempatan tersebut, Menkes memberikan apresiasi terhadap kinerja program imunisasi yang telah berhasil meningkatkan cakupan imunisasi lengkap. Hal yang menggembirakan juga terlihat pada proporsi perilaku cuci tangan. Hasil Riskesdas 2007 dan 2013 juga menunjukkan adanya peningkatan proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak dan air minum layak di Provinsi Lampung.

“Dilihat dari sisi Perilaku Kesehatan, kebiasaan merokok pada masyarakat Provinsi Lampung tergolong tinggi, lebih dari angka rata-rata nasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menanggulangi masalah tersebut melalui:  Enforcement Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR); Memperluas Kab/ Kota yang mengembangkan Perda KTR; Mendorong para tokoh masyarakat (birokrat, akademisi, agama) agar menjadi role model upaya berhenti merokok;Memperkuat upaya pencegahan perilaku merokok sejak usia dini; dan Sosialisasi bahaya merokok sebagai faktor risiko penyakit tidak menular

Menkes mencatat 5 kabupaten/ kota yang sudah memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok di Lampung dan patut diberikan apresiasi, yaitu Kota Metro; Kab Lampung Tengah; Kabupaten Way Kanan; Kab Lampung Selatan dan Kabupaten Tanggamus.

Dalam kunjungan kerja (Kunken) ke Provinsi Lampung, selain bertemu dengan para Kepala Dinas Kesehatan, Menkes juga akan meninjau beberapa lokasi kesehatan. Kunker diawali dengan rapat kerja kesehatan daerah (Rakerkesda) di Balai Pelatihan Kesehatan, Lampung. Dilanjutkan dengan pencanangan kecamatan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat di Kecamatan Metro Selatan, Peninjauan Puskesmas SS. Bantul Peninjauan Kelurahan Promosi Kesehatan di Kelurahan Margodadi, dan meninjau RSUD A. Yani.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

TAGS:
 IPKM

Minggu, 31 Mei 2015

DINKES IN PICTURES_ KEGIATAN BBGRM KEC. PAGAR DEWA TANGGAL 23 MEI 2015

                                          Bapak Bupati ( Drs. Mukhlis Basri, MM), Wakil Bupati (Drs. Makmur Azhari)                                                                                foto  bersama staf Pkm. Pagar Dewa dalam rangka BBGRM Tahun 2015 

RUANG DOWNLOAD PERATURAN KESEHATAN_MY 4SHARED

Download Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas DOWNLOAD
Download Panduan tentang Sistem Rujukan Berjenjang DOWNLOAD
Download PMK No. 05 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klini bagi dokter layanan primer DOWNLOAD
Download Contoh Standar Operasional Prosedur Pelayanan di Puskesmas DOWNLOAD
Download Instrument Penilaian FKTP Berprestasi Puskesmas DOWNLOAD
Download Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penilaian FKTP Berprestasi Puskesmas DOWNLOAD
Download SOP Puskesmas DOWNLOAD
Download Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas DOWNLOAD
Download Panduan tentang Sistem Rujukan Berjenjang DOWNLOAD
Download PMK No. 05 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klini bagi dokter layanan primer DOWNLOAD

Senin, 25 Mei 2015

INFO SELEKSI TENAGA KESEHATAN LAMPUNG BARAT

Tenaga Kesehatan Teladan masuk Nominasi 3 Besar Penilaian Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2015 Salam sehat.... Kabar menggembirakan bahwa dari hasil seleksi Tenaga Kesehatan Tingkat Propinsi Lampung, 1 dari 3 orang utusan Kabupaten Lampung Barat yang mengikuti seleksi di Propinsi (dokter, perawat dan nutrisionist)berhasil masuk nominasi. Dari hasil penilaian Tim Juri Tingkat Propinsi pada tanggal 5 Mei 2015 yang lalu bertempat di Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, utusan Lampung Barat yaitu Nurhayati, AMG kategori Nutrisionist/ Tenaga Gizi yang bekerja di Puskesmas Liwa masuk nominasi 3 besar dan akan dinilai di lapangan (Puskesmas)untuk seleksi lanjutan dalam rangka memilih predikat tenaga kesehatan I Propinsi Lampung kategori Nutrisionist yang akan menjadi wakil Propinsi menjadi tenaga kesehatan teladan nasional. Penilaian akan dilakukan beberapa hari ke depan yaitu kamis tanggal 4 Juni 2015. Untuk itu mari kita sama-sama mendukung, mengapresiasi rekan kita tersebut khususnya bagi rekan kerja di lingkup Puskesmas Liwa Kecamatan Balik Bukit. Menjadi harapan kita bersama dapat mengharumkan nama Kabupaten Lampung Barat dan kita semua. posted by wa2nliwa.... tunggu update info berikutnya

Rabu, 13 Mei 2015

PENTINGNYA SOSIALISASI DAN PERENCANAAN DANA BOK KAB. LAMPUNG BARAT

PENTINGNYA SOSIALISASI DAN PERENCANAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) BAGI PUSKESMAS KABUPATEN LAMPUNG BARAT 

Pelaksanaan sosialisasi dan Perencanaan Dana  BOK tahun  2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat  telah dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2015 di Gedung PKK Kabupaten Lampung Barat. Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh Puskesmas yang berjumlah 13 Puskesmas. Dari 13 Puskesmas tersebut 1 (satu) Puskesmas belum menmperoleh alokasi Dana BOK secara utuh (dikelola sendiri) yaitu UPT Puskesmas Kebun Tebu, karena UPT Puskesmas tersebut belum teregistrasi di Kementerian Kesehatan RI, meskipun demikian sebenarnya tersedia alokasi dana untuk UPT Puskesmas Kebun Tebu tetapi masih terintegrasi/ menyatu dengan UPT Puskesmas Sumber Jaya.
Sosialisasi dan Perencanaan BOK dibuka oleh Kadiskes dalam hal ini diwakil oleh Kabid Bina Kesehatan Dinkes Lampung Barat ( Agus Dharma Putra, S.Si, M.Si) sekaligus membacakan sambutan Kepala Dinas. Selanjutnya materi yang disampaikan yiatu :                           Kebijakan-kebijakan terkait Juknis BOK tahun 2015 ( Kabid Binkes), Teknis pemanfaatan dana BOK beserta program prioritasnya oleh Kasie Promkes ( Wiwit S, S.Farm, Apt), Mekanisme perencanaan dana BOK oleh Kasie Gizi ( Yatino, SGM) serta dilanjutkan dengan beberapa penyampaian teknis terkait pelaporan dan pertanggungjawaban oleh staf teknis diantaranya : Arif Kurniawan, SKM, Eka Listiana, SKM, Pefi Senjawati, S.IP  dan Rio Amrillah, SKM. 
Dalam sosialisasi ini ditekankan perlu adanya tindak lanjut dari Puskesmas untuk pembuatan POA. Pemantapan lokakarya mini puskesmas bulanan dan lintas sektor sebagai upaya transparansi dan akuntabel pelaksanaan BOK di Puskesmas.

Tujuan pelaksanaan BOK :
1. Tujuan Umum
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif Puskesmas untuk mewujudkan pencapaian target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs pada tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
b. Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat.
c. Terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Sasaran
1.     Puskesmas dan jaringannya
2.     Poskesdes / Ponkesdes
3.     Posyandu

Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas. Pada tahun 2014, pemanfaatan dana BOK diprioritaskan pada kegiatan yang berdaya ungkit tinggi untuk pencapaian indikator MDGs bidang kesehatanProporsi pemanfaatan dana BOK di Puskesmas diatur sebagai berikut :
1.      Minimal 60% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Upaya Kesehatan             Prioritas.
2.     Maksimal 40% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Upaya Kesehatan          lainnya dan Manajemen Puskesmas.
    Rincian ruang lingkup  program kesehatan dan manajemen Puskesmas meliputi:
Program Kesehatan Prioritas 
Upaya kesehatan yang diselenggarakan melalui dana BOK adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi dan merupakan upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan dalam rangka pencapaian target MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.
Upaya kesehatan prioritas meliputi :

MDG 1
Upaya menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk
MDG 4
Upaya menurunkan angka kematian balita
MDG 5
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua
MDG 6
a.  Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS 

b. Upaya mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi semua yang membutuhkan

c. Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan TB
MDG 7
Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak



Demikian hasil sosialisasi dan perencanaan BOK bagi Puskesmas di Kabupaten Lampung Barat. Semoga memiliki manfaat yang sebesar-besarnya terhadap keberhasilan pelaksanaan program kesehatan promotif dan promotif khususnya yang dibiayai dengan dana BOK.

Next ......kita tunggu info dan artikel selanjutnya by. wa2n liwa.






Dinkes Lampung Barat

Dinas Kesehatan Lampung Barat AYO KERJA